Rabu, 05 Agustus 2015



Ketika bumi sudah makin tua
Siang berganti malam
Sedih berganti tawa
Kehidupan silih berganti
Manusia kini terbuai oleh rayuan duniawi
Namun guru selalu menasihati
Agar selalu berhati hati menjalani hisup di dunia ini
Angin yang selalu bertiup dari arah timur hingga ke barat
Menjadi saksi perjuangan dan keringat yang menetes dari kerja kerasmu
Matahari pagi yang hangat menjadi mata yang selalu menyaksikan langkah suci
Tekad kuatmu tak pernah membuat engkau letih dalam setiap nafas yang kau hembuskan
Demi mengajarkan ilmu kepada ku.
Kau begitu sabar ketika aku melakukan sesuatu yang kadang membuat hatimu sakit dan tergores oleh luka.
Kau harus menahan amrah yang kuat hingga itu membuat dadamu menjadi sesak
Namun kau selalu memegang satu kata yang tersusun oleh lima huruf yaitu “sabar”
Kesabaranmu begitu kuat bahkan mampu menandingi kuatnya lapisan baja
Di saat aku berhasil,aku membuat mu menangis.
Aku membuatmu menangis terharu akan keberhasilanku
Di saat aku gagal,kau selalu mengobarkan semangatku yang hampir padam
Tapi itulah kisah yang terbentuk selama kita masih berada dalam stu tempat
Oleh waktu,kita harus terpisah
Kita harus renggang oleh jarak karena kita akan berpisah di sini
Namun hubungan kita tak akan berpisah karena jarak dan waktu
Karena kau adalah sang pahlawan tanpa tanda jasa  yang selalu memberi siraman ilmu kepadaku setiap hari kita bertemu
Di hari perpisahan kau tak pernah lupa mendoakanku agar aku selalu menjadi orang yang sukses di manapun aku berada.
Guruku jasamu takkan terlupa walau di telan masa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar